Blue Fire Pointer

search with my blog

Jumat, 08 Mei 2015

Hari Pendidikan Nasional 2015



Hari Pendidikan Nasional

Hari pendidikan nasional adalah hari dari jati diri bangsa dimana hari pendidikan bisa menggambarkan atau ruh dari bangsa kita, bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pendidikan, dan pendidikan adalah modal awal dari perkembangkan bangsa.
Apa, Mengapa, Dan Bagaimana Pendidikan Nasional Dipandangan Ki Hajar Dewantara.
“TANAH air kita meminta korban. Dari di sinilah kita, siap sedia memberi korban yang sesuci-sucinya… sungguh, korban dengan ragamu sendiri adalah korban yang paling ringan… memang awan tebal dan hitam menggantung di atas kita. Akan tetapi percayalah di baliknya masih ada matahari yang bersembunyi… kapan hujan turun dan udara menjadi bersih karenanya?”
(Ki Hadjar Dewantara).
Siapa yang gak kenal sosok tokoh pendidikan Bapak Ki Hadjar Dewantara, tokoh yang berjasa memajukan pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar yang bernama asli R.M. Suwardi Suryaningrat merupakan tokoh pendidikan nasional. Aktivitasnya dimulai sebagai jurnalis pada beberapa surat kabar dan bersama EFE Douwes Dekker, mengelola De Expres. Ki Hadjar pun aktif menjadi pengurus Boedi Oetomo dan Sarikat Islam. Selanjutnya bersama Cipto Mangun Kusumo dan EFE Douwes Dekker mereka dijuluki ”Tiga Serangkai”
Ia mendirikan Indische Partij, sebuah organisasi politik pertama di Indonesia yang dengan tegas menuntut Indonesia merdeka. Pada zaman Jepang, peran Ki Hadjar tetap menonjol. Bersama Soekarno, Hatta, dan Mas Mansur, mereka dijuluki “Empat Serangkai”, memimpin organisasi Putera. Ketika merdeka, Ki Hadjar menjadi Menteri Pengajaran Pertama.
Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro yang sangat poluler di kalangan masyarakat adalah Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Yang pada intinya bahwa seorang pemimpin harus memiliki ketiga sifat tersebut agar dapat menjadi panutan bagi bawahan atau anak buahnya.
Ing Ngarso Sun Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal dari kata Ingsun yang aratinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi bawahan atau anak buahnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah kata suri tauladan. Sebagai seorang pemimpin atau komandan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam segala langkah dan tindakannya agar dapat menjadi panutan bagi anak buah atau bawahannya. Banyak pimpinan saat ini yang sikap dan perilakunya kurang mencerminkan sebagai figur seorang pemimpin, sehingga tidak dapat digunakan sebagai panutan bagi anak buahnya. Sama halnya dengan Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seorang peminpin ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat kerja anggota bawahanya. Karena itu seorang pemimpin juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungan tugasnya dengan menciptakan suasana kerja yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan kerja. Demikian pula dengan kata Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seorang komandan atau pimpinan harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh bawahan, karena paling tidak hal ini dapat menumbuhkan motivasi dan semangat kerja.

apa arti pendidikan menurut kalian?
klo menurut aku sie pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan suatu keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung disekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat yang bertujuan untuk dapat memainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.

    
     Pada hari Sabtu, 3 Mei 2015. SMAN 1 kertosono melaksanakan upacara untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Upacara diikiuti oleh semua siswa dan guru SMAN 1 Kertosono. Upacara dilaksanakan pukul 07.00 di halaman belakang SMAN 1 Kertosono. Petugas upacara Hari Pendidikan Nasional yaitu anak-anak dari CAGARSKARA SMAN 1 Kertosono. Ketika upacara akan dimulai, semua berbaris di halaman belakang dengan rapi dan disiplin. Semua siswa berpakaian pramuka lengkap, untuk putri memakai besek dan untuk putra memakai kabaret. Waktu itu ada sedikit perubahan, yaitu siswa putri berbaris didepan dan siswa putra berbaris dibelakan. Hampir sama dengan pada waktu upacara Hari Kartini. Pembina upacaranya yaitu Bapak Kepala Sekolah kita, Bapak Sumidi, M.Pd. kemudian, dilaksanankan penerimaan piala oleh siswa-siswi smaker dan diterima oleh Bapak Kepala Sekolah. 

    
 
 
     Kemudian setelah menyampaian amanat, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional dan mars SMAKER. kemudian dilanjutkan denga Do'a. Upacara selesai sekitar pukul 08.30, karena ada upacara Hari Pendidikan Nasional SMAN 1 Kertosono, maka jam pelajaran ke-1 dan ke-2 digunakan untuk upacara






Tidak ada komentar:

Posting Komentar